Rabu, 26 April 2017

Antara aku, kamu dan sepi

Sejak memutuskan menikah denganmu empat tahun yang lalu, aku tahu dan aku sadar saat itu juga berarti aku menikahi sepi yang selalu ada diantara kita berdua. Pekerjaanmu yang membuat kita harus terpisah jarak, kamu jauh ditengah samudera dan aku akan setia menunggumu kembali disini ditemani sepi. Yah, sepi memang teman terbaik aku yang selalu menemaniku menanti kehadiranmu untuk mengusir sepi dihatiku. Tetapi saat ini aku harus terima kenyataan bahwa kesepian yang lebih sering menemaniku melalui hari - hariku, bagaimana tidak sistem kerjamu dimana 2 bulan mengharuskan kamu untuk bekerja dan satu bulan cuti dirumah, iya, hanya satu bulan waktu kamu dirumah, semakin jelaskan kalau kesepian yang lebih lama menjadi temanku. Tapi sayang, dari sepi aku belajar arti sebuah kesabaran,kesabaran menantikan kepulanganmu tuk mewarnai hari - hariku. Dari sepi aku belajar arti indah nya kebersamaan, ya kebersamaan yang selalu kita nantikan dan rindukan, jadi mana mungkin kita akan menyia- yia kan kebersamaan yg menjadi buah dari kesebaran kita. Dari sepi aku belajar arti cinta sejati dan kesetiaan, dimana walaupun ada jarak yang memisahkan,kita harus bisa menjaga cinta kita agar tetap tumbuh dan mewangi selamanya. Dari sepi aku mendapatkan kekuatan, kuat untuk menahan rindu dan belajar menjadikan rindu sebagai penguat cintaku. Dan dari sepi aku belajar arti kepercayaan, percaya bahwa kau disana juga sedang merajut rindu untukku, memupuk cinta untukku hingga tiba waktunya kita bertemu dan menumpahkan semua kerinduan yang begitu menyesakan dada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar